blonto

13 Februari 2008

Aske Bidadari Yang Terluka - 2

Bajingan kalian.. Brengsek..!!" teriakku sambil terus berontak dari himpitan ke tiga orang itu, tapi sepertinya mereka sudah tidak peduli dengan jeritanku, Aske malah sudah melepaskan braku yang tanpa tali, sehingga kini buah dadaku terbuka dan menggantung tanpa penutup apapun, aku melenguh pelan, menahan sakit saat Pak Yos mulai meremas remas buah dadaku dengan kasar, mulutnya mulai mengulum bibirku kembali sambil sesekali menggigit bibirku yang mungil, sementara Aske menjambak rambutku dan menariknya ke atas sehingga kepalaku menjadi terdongak dan tidak dapat mengelak dari mulut Pak Yos yang sedang mengulum bibirku dengan beringas.

"Jangann.. Jangann.. Lakukan itu.. Lepaskan saya.. Biadab kamu Aske.." jeritku panik saat Pak Pri mulai melolosi celana dalamku, aku berusaha menendangkan kakiku saat kurasakan celana dalamku ditarik paksa melewati lututku, betisku dan akhirnya lepas dari ke dua kakiku, kemudian Pak Pri mulai memposisikan tubuhnya tepat di belakang tubuhku, aku tidak dapat melihatnya karena posisi tubuhku masih menelungkup sementara Pak Yos memegangiku dengan erat, tapi aku bisa mendengar Pak Pri menurunkan resleting celananya, dan mulai memain-mainkan ujung kemaluannya di bibir vaginaku.

"Jangan.. Perkosa saya.. Saya mohon.." keluhku lemah sambil memejamkan mataku, aku mulai menangis saat itu, sementara Pak Yos masih saja menciumi seluruh wajah dan leherku sambil satu tangannya meremas remas buah dadaku, dia sepertinya sama sekali tidak merasa iba melihatku menangis. Aku mendengar Pak Pri mulai mendesah sambil sesekali melenguh panjang, tapi aku tidak merasakan sesuatu menyentuh bagian selangkanganku, merasa penasaran, kupaksakan kepalaku menoleh ke arah samping.

"Astaga.. Aske kamu sudah gila..!!" seruku saat kulihat Aske sedang mengoral batang penis Pak Pri sambil sesekali mengocoknya dengan tangannya yang mungil itu, Aske hanya menoleh dan tersenyum ke arahku, sepertinya dia sangat menikmati permainan itu, rambutnya yang panjang sampai tersibak saat Aske menaikturunkan kepalanya dengan cepat, mengocok kemaluan Pak Pri di dalam mulutnya, aku makin terperangah saat kulihat Aske berjongkok membelakangi tubuh Pak Pri yang duduk di atas lantai, lalu Aske menyibakkan belahan gaun hitamnya dan menyingkapkan celana dalamnya, kemudian tangannya memegang batang penis Pak Pri dan membimbingnya masuk ke dalam liang vaginannya, sementara Pak Pri memegang pinggang Aske yang saat itu sedang menurunkan tubuhnya dengan perlahan di atas pangkuan Pak Pri.

"Ahh.. Sshh.." Aske mendesah panjang saat batang penis Pak Pri amblas seluruhnya ke dalam liang kemaluannya, Aske sempat menaik turunkan tubuhnya beberapa kali, lalu tiba tiba dia berdiri dan menghampiriku.
"Kak Lia nggak perlu takut.. Enak kok.." ujar Aske sambil tertawa kecil dan membelai rambutku, ingin rasanya kutampar wajah Aske saat itu juga, tapi tanganku masih di pegangi dengan erat oleh Pak Yos.

"Jangan.. Jangan.. Dimasukin.. Sakitt..!! Hentikan..!!" jeritku saat kurasakan liang vaginaku mulai dijejali oleh batang kemaluan Pak Pri, rupanya saat itu Pak Pri sudah berada di belakangku, dia menyingkapkan gaunku dan mulai berusaha memasukkan kemaluannya ke dalam lubang vaginaku.

"Sakitt.. Lepaskan..!!" jeritku parau, aku mencoba menggerakkan pantatku ke kiri dan ke kanan saat batang kemaluannya mulai menyeruak masuk, aku berusaha mengelakkan batang penisnya dari vaginaku, tapi gerakanku tertahan karena dengan sigap Pak Pri memegang dan menahan pinggulku, sementara Aske membimbing batang penis Pak Pri dengan tangannya dan mengarahkannya masuk ke dalam liang kemaluanku.

"Arghh.. Sakitt.. Ouhh..!!" aku melenguh lemah menahan sakit saat kemaluan Pak Pri menghunjam masuk menggesek seluruh dinding liang vaginaku, dan aku kembali menjerit saat Pak Pri mendorongkan tubuhnya membuat seluruh batang penisnya tertanam di dalam lubang kemaluanku.

"Lepaskan.. Perihh..!!" gumamku lirih saat Pak Pri mulai memompa vaginaku, makin lama gerakannya semakin cepat, sehingga tubuhku pun ikut terguncang guncang mengikuti gerakan tubuh Pak Pri yang bergerak maju mundur. Aku merasakan batang penisnya seperti menggerus gerus dinding vaginaku saat kemaluannya bergerak maju mundur, sehingga menimbulkan rasa perih dan sakit di seluruh liang kemaluanku.

"Benar kan Aske bilang.. Walaupun sudah tidak perawan lagi tapi dia masih sempit kan Pak..!!" ujar Aske kepada Pak Pri, Pak Pri hanya melenguh, tidak menjawab komentar Aske.

Aku memang sudah tidak perawan lagi akibat pemerkosaan yang aku alami dulu, tapi sejak kejadian itu aku tidak pernah lagi berhubungan badan dengan siapapun, paling paling aku hanya melakukan masturbasi, sehingga vaginaku masih tetap sempit dan terasa sakit saat batang penis Pak Pri menerobos masuk ke dalam lubang kemaluanku.

Pak Pri masih terus memompa vaginaku, sementara aku hanya bisa pasrah dan menangis merasakan sakit dan perih saat kemaluanku di obrak abrik oleh batang penis Pak Pri, tubuhku sudah sangat lemah saat Pak Yos mulai melepaskan pegangan tangannya dari ke dua tanganku dan mulai menggumuli tubuh Aske, ku lihat Pak Yos sudah melepaskan gaun yang di kenakan Aske, menelanjanginya lalu meremas remas buah dadanya sambil menciumi bibir Aske, Aske pun langsung membalasnya dengan sangat bernafsu, akhirnya mereka pun bersetubuh di samping tubuhku yang sedang di perkosa oleh Pak Pri

"Keparat Aske.. Dia sengaja menyerahkanku ke orang orang biadab ini" pikirku.

Tiba tiba kudengar Pak Pri mendengus keras sambil menghentakkan pantatnya dengan keras ke arah depan sambil tangannya mencengkeram pinggangku dengan erat, aku sudah tidak dapat meronta lagi saat itu, aku hanya bisa menangis dan memejamkan mata saat Pak Pri mengeluarkan seluruh cairan spermanya di dalam lubang vaginaku, kurasakan cairan hangat menyembur, mengisi dan membanjiri liang kewanitaanku.

"Terima kasih Lia.. Rasanya nikmat sekali menggagahi kamu.." ujar Pak Pri sambil tertawa penuh kemenangan, bersamaan dengan itu kulihat Aske tiba tiba menghentikan aktivitasnya, dia melepaskan batang penis Pak Yos dari liang vaginanya dan menyuruh Pak Yos mengambil posisi di belakang tubuhku, lalu Aske mengoral dan mengocok kemaluan Pak Yos, kemudian Aske mengarahkan batang penis Pak Yos ke liang vaginaku sambil tetap mengocoknya dengan cepat sampai Pak Yos mencapai orgasme, membuat seluruh cairan spermanya menyembur keluar dan membasahi bibir kemaluanku.

Aku merasa malu dan amat terhina di perlakukan seperti itu oleh mereka, aku memandang Aske dengan perasaan sangat marah.

"Kejam sekali kamu Ke..!! Kamu sengaja mau membuat Kak Lia hamil..?" seruku geram.
"Saya memang dendam sama kamu.. Kak Lia..!! dulu.. Waktu saya di perkosa, Kak Lia tidak berusaha menolong saya" ujar Aske ketus.
"Tapi.. Aske.. Saat itu Kak Lia juga di perkosa..!!" jawabku bingung sambil berusaha berdiri, tapi tiba tiba Pak Yos menyergapku dari belakang, dia memelukku dan membalikan tubuhku sehingga posisiku menjadi terlentang menghadap tubuhnya.

Pak Yos dengan sigap langsung menindihku sambil tangannya berusaha memasukan batang penisnya ke dalam liang vaginaku yang telah basah oleh cairan sperma Pak Pri dan spermanya.

"Jangann..!!" jeritku, saat liang kemaluanku kembali di terobos dengan paksa..

Sementara itu Aske tampak tertawa puas melihat aku kembali di perkosa oleh mereka, sudah beberapa kali Pak Pri dan Pak Yos bergantian menggarap tubuhku, sampai akhirnya mereka puas dan meninggalkanku sambil tertawa penuh kemenangan karena berhasil mengerjai tubuhku, Aske sempat melirik dan tersenyum ke arahku sebelum akhirnya dia pun ke luar mengikuti kedua orang itu.

Aku masih tergolek lemas di atas washtafel toilet, seluruh tubuhku terasa pegal dan sakit, tapi aku tetap mencoba untuk berdiri walaupun rasa perih dan ngilu masih mendera di sekitar selangkanganku, kuraih braku yang teronggok di samping washtafel dan mengenakannya sambil membetulkan gaun bagian atasku yang tadi dilolosi oleh mereka.

Aku telah membersihkan cairan sperma Pak Pri dan Pak Yos yang melekat di sekitar selangkanganku, lalu mengenakan celana dalamku kembali saat tiba tiba seorang office boy masuk dan kemudian memaksaku untuk melayani nafsu bejatnya, aku sudah tidak punya kekuatan lagi untuk menolaknya, aku hanya bisa diam dan pasrah saat office boy itu menghunjamkan batang penisnya dan mulai memompa liang vaginaku dengan kasar.

Hari itu aku di perkosa oleh tiga orang termasuk oleh office boy itu yang ternyata mengaku kalau dia di suruh oleh mereka.

Semua perlakuan keji itu memang telah di rencanakan oleh Aske, tapi aku masih tidak mengerti kenapa Aske tega menjebakku seperti itu, dan tentu saja aku sangat tidak terima dengan semua perbuatannya.

Itulah mengapa saat kutulis cerita ini, aku menggunakan nama email "Aske Pecun". Suatu saat nanti, akan kubalas semua perbuatannya terhadapku..!

Tidak ada komentar: